Minggu, 18 Mei 2014

TUGAS 6 MELUKIS DENGAN TEKNIK AIR BRUSH



Membuat Lukisan "Suasana Rumah Tifani Dan Tito" dengan Teknik Air Brush

Air brush adalah teknik yang mudah diterapkan dalam pembuatan karya lukis khususnya, sebab sudah menggunakan tenaga mesin jadi sangat memudahkan dalam pengerjaannya baik dari pembuatan desain misalnya bisa menggunakan teknik cetakan dengan cara membuat design lalu dipotong – potong sesuai bentuk desainnya. Seorang air brusher harus mampu membuat design baik secara manual atau menggunakan komputer dengan berbagai macam program design. Air brush dapat diterapkan dalam media apapun seperti media kain, kayu, plat mobil, motor, kain, keramik dan sebagainya. Pemakaian jenis warna tergantung pada media yang akan di air brush. Untuk dapat melukis air brush dengan baik yang paling dasar perlu di ketahui adalah mengenal karakteristik hasil semprotan air brush, dalam melakukan penyemprotan perlu mengetahui penyemprotan air brush, karakteristik semprotan air brush
akan berbeda pada jarak tertentu hasilnyapun akan berbeda.
Ada 2 teknik menggambar air brush :
+ Teknik Cetakan , teknik ini menggunakan cetakan gambar yang sudah disketsa dan di cuting sesuai dengan bentuk gambar.
+ Teknik Free Hand, teknik menggambar air brush secara langsung tanpa bantuan cetakan atau sketsa.
Dalam membuat sebuah lukisan / gambar kedua teknik ini saling mengisi satu sama lainya. Ada kalanya kita membutuhkan sebuah garis tegas yang statis dengan cara free hand tidak bisa didapat, begitu juga dengan teknik free hand kita dapat membuat sebuah gradasi atau warna yang memblur dari tebal ketipis dari warna tua kemuda atau sebaliknya warna muda ke warna tua.


        Pada pertemuan kali ini penulis menerapkan teknik menggambar dengan cara air brush. Sebelumnya penulis sudah pernah mencoba menggambar dengan teknik ini namun saat penulis masih SD. Oleh karena itu tingkat kesulitannya masih tegolong standar. Namun saat perkuliahan, setelah ditunjukkan beberapa gambar yang sudah jadi penulis jadi terinspirasi membuat suatu gradasi warna dan pola tertentu. Bahan yang digunakan cukup kertas yang dipotong berpola, cat air, saringan dan air. Pengerjaannya tidak begitu sulit, namun diperlukan kecermatan dan kesabaran dalam menyelesaikan gambar ini, karena dalam tahap pewarnaan haruslah benar-benar hati-hati agar cat air tidak menetes dalam ukuran besar.
        Pada awalnya penulis bingung mau membuat apa, tapi setelah melihat contoh-contoh gambar yang sudah jadi akhirnya penulis mulai mencari gambar binatang. Awalnya penulis mencari gambar kura-kura, daun, lumba-lumba, merak, dan dua orang yang sedang merawat pohonnya. Namun setelah diseleksi, akhirnya penulis tidak mempergunakan lumba-lumba karena gambar yang lain termasuk makhluk hidup yang hidup di darat. Jadi jika lumba-lumba dipakai akan terlihat tidak nyambung. Jika merak masih terasa nyambung. Selain itu penulis juga menambah gambar awan agar serasi dengan gambar merak. Penulis juga ingin menambah pola pada gambar yaitu pola lingkaran, segitiga dan layang-layang. Awal pengerjaan penulis menutup semua bagian yang berpola, dengan maksud memberi warna dasar yaitu warna biru. Setelah terbentuk warna dasar, penulis mulai menggeser pola layang-layang untuk membentuk gradasi warna. Penulis menambahkan warna coklat pada warna kedua. Kemudian penulis menggeser lagi polanya dan menambahkan warna kuning. Setelah terbentuk gradasi warna pada pola layang-layang, penulis melanjutkan pada pola lingkaran. Kemudian dilanjutkan dengan pola awan. Khusus untuk pola gambar kura-kura dan merak warnanya tersendiri, yaitu hijau, agar terlihat perbedaannya. Untuk gambar daun, pengerjaannya terakhir, yaitu warna hijau. Dan untuk gambar dua orang yang sedang merawat pohon, tidak diwarnai agar terlihat berbeda dengan lainnya, sehingga gambar orang tersebut lebih mencolok karena itulah yang menjadi fokus utamanya.
        Gambar tersebut menceritakan mengenai dua orang yang sedang merawat pohon miliknya, yaitu tifani dan tito. Mereka mempunyai kura-kura yang juga dirawat, namun terkadang diberi keleluasan untuk berjalan-jalan di kebun. Mereka juga suka mengoleksi burung, salah satunya burung merak. Burung merak berada di dalam kandang yang besar, sehingga ia memiliki ruang untuk bergerak. Suasana tersebut sungguh damai dengan satwa dan pepohonan yang indah. Dengan hasil gambar seperti yang telah tertera, penulis merasa bangga karena bisa menghasilkan sebuah karya seni yang menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar