Minggu, 18 Mei 2014

TUGAS 4 MELUKIS DENGAN TEKNIK MOZAIK



Membuat “Ragam Hias” Dengan Teknik Mozaik

        Teknik mozaik merupakan teknik untuk membuat suatu ragam hias atau bentuk tertentu dari bahan-bahan tertentu seperti kertas warna, koran, kertas majalah, kertas bekas,  biji-biijian, dan lain-lain. Pada teknik ini bisa juga dipadukan antara penggunaan biji-bijian dengan berbagai jenis kertas. Dalam pembuatan mozaik ini tidaklah memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, namun yang hal yang menjadi point dalam pembuatan mozaik adalah sebuah kreasi seni. Memang, kreasi seni diperlukan untuk setiap kegiatan, bahkan tidak hanya pada hal kesenian, namun juga hal lain seperti cara mengajar sebagai seorang guru, cara berpakaian dan lain-lain. 

        Pada awal pembuatan mozaik diawali dengan menggambarkan sketsa yang akan diberi tumpukan warna baik dari kertas maupun biji-bijian. Setelah sketsa jadi, maka kertas dipotong membentuk sebuah pola agar terlihat indah. Pola yang digunakan bisa bermacam-macam, seperti pola lingkaran, persegi, atau bahkan bisa dengan pola acak. Untuk membuat pola lingkaran dapat menggunakan pembolongan kertas. Untuk membuat persegi atau persegi panjang bisa hanya dengan menggunakan gunting. Dalam mozaik juga bisa digunakan beberapa pola seperti lingkaran dan persegi dipadukan dengan biji-bijian sebagai latarnya.
        Untuk membuat ragam hias pada tugas ini awalnya saya bingung harus menggambar apa sebagai sketsa awal. Namun kemudian terbersit dalam pikiran saya akan ukiran bunga yang pernah saya lihat pada kamben lukisan dewi saraswati yang pernah saya buat. Akhirnya saya gambar bunga tersebut dalam ukuran besar sebagai fokus utama gambar. Kemudian karena terbiasa membuat ukiran bunga-bungaan sebagai pinggiran/ bingkai sebuah gambar, maka saya menggambarkan daun yang ujungnya melingkar saling tumpang tindih berlawanan arah hadap. Penulis menggambarkan pada sisi kanan dan kiri bunga secara seimbang. Setelah sketsa jadi penulis mulai memotong kertas dengan lubang kertas untuk membuat pola lingkaran. Penulis menggunakan kertas origami warna agar terdapat variasi warna sesuai keinginan penulis. Agar tidak terkesan monotun, penulis juga membuat pola persegi dan persegi panjang sebagai pola tambahan. Dalam penempelannya juga penulis mengkreasikannya untuk menumpuk antara pola lingkaran dengan pola persegi yang berbeda warna sehingga tampak suatu perpaduan warna yang menarik. Sebagai serat daun, penulis memotong kertas dengan pola menjari/memanjang. Penulis menggunakan warna kuning pada bagian tengah bunga sebagai sari bunga. Kemudian warna ungu sebagai warna bunga. Awalnya penulis merencanakan untuk menggunakan warna merah, namun karena sebelumnya tidak punya warna merah jadi penulis menggunakan warna ungu. Namun setelah menemukan warna merah, akhirnya merah penulis gunakan sebagai pinggiran untuk memperjelas warna. Pada daun yang ujungnya melingkar penulis gunakan warna hijau dan serat warna kunging. Pada bagian tengan daun dan bunga penulis menggunakan pola lingkaran. Namun sebagai pinggirannya penulis menggunakan pola persegi. Pada ujung lingkaran daun terdapat daun menyerupai janggar. Penulis mengkreasikan bentuk pola warna lingkaran kuning sebagai dasar dan persegi merah ditumpukkan di atasnya serta pinggiran persegi warna biru. Untuk sisi kiri penulis mengganti warna merah dengan warna ungu agar terdapat suatu variasi warna. Penulis juga menambahkan bunga kecil di atas bunga utama untuk mempercantik penampilan ragam hias. Penulis memberi pola persegi dengan warna oranye dengan sari kuning dan pinggiran merah. Pada batang penulis gunakan pola persegi dengan warna coklat sebagai batang bunga. Untuk background gambar awalnya penulis sempat kebingungan menggunakan kertas warna apa. Namun untuk lebih mengkreasikan rupa, akhirnya penulis menggunakan biji-bijian yaitu injin. Untuk memberi latar warna hitam. Pola injin yang penulis susun yaitu teratur berjejer ke samping hingga ke bawah. Penulis membutuhkan waktu yang agak lama dalam penempelan injin karena dalam mengelem injin agak sedikit sulit. Injin yang telah ditempel banyak yang jatuh dan penulis harus mengisinya lagi. Jadi untuk penempelan injin penulis usahakan untuk jadi satu hari secara penuh. Dalam artian pengerjaannya tidak setengah-setengah. Setelah melihat hasil penulis merasa puas dengan karya yang penulis hasilkan melalui teknik mozaik ini. Rasa bangga menyelimuti diri penulis karena bisa menghasilkan suatu kreasi seni yang sangat menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar