Membuat “Ragam Hias” Dengan Teknik Mozaik
Teknik mozaik merupakan
teknik untuk membuat suatu ragam hias atau bentuk tertentu dari bahan-bahan
tertentu seperti kertas warna, koran, kertas majalah, kertas bekas, biji-biijian, dan lain-lain. Pada teknik ini
bisa juga dipadukan antara penggunaan biji-bijian dengan berbagai jenis kertas.
Dalam pembuatan mozaik ini tidaklah memiliki tingkat kesulitan yang tinggi,
namun yang hal yang menjadi point dalam pembuatan mozaik adalah sebuah kreasi
seni. Memang, kreasi seni diperlukan untuk setiap kegiatan, bahkan tidak hanya
pada hal kesenian, namun juga hal lain seperti cara mengajar sebagai seorang
guru, cara berpakaian dan lain-lain.
Pada awal pembuatan mozaik
diawali dengan menggambarkan sketsa yang akan diberi tumpukan warna baik dari
kertas maupun biji-bijian. Setelah sketsa jadi, maka kertas dipotong membentuk
sebuah pola agar terlihat indah. Pola yang digunakan bisa bermacam-macam,
seperti pola lingkaran, persegi, atau bahkan bisa dengan pola acak. Untuk
membuat pola lingkaran dapat menggunakan pembolongan kertas. Untuk membuat
persegi atau persegi panjang bisa hanya dengan menggunakan gunting. Dalam
mozaik juga bisa digunakan beberapa pola seperti lingkaran dan persegi
dipadukan dengan biji-bijian sebagai latarnya.
Untuk membuat ragam hias
pada tugas ini awalnya saya bingung harus menggambar apa sebagai sketsa awal.
Namun kemudian terbersit dalam pikiran saya akan ukiran bunga yang pernah saya
lihat pada kamben lukisan dewi saraswati yang pernah saya buat. Akhirnya saya
gambar bunga tersebut dalam ukuran besar sebagai fokus utama gambar. Kemudian
karena terbiasa membuat ukiran bunga-bungaan sebagai pinggiran/ bingkai sebuah
gambar, maka saya menggambarkan daun yang ujungnya melingkar saling tumpang
tindih berlawanan arah hadap. Penulis menggambarkan pada sisi kanan dan kiri
bunga secara seimbang. Setelah sketsa jadi penulis mulai memotong kertas dengan
lubang kertas untuk membuat pola lingkaran. Penulis menggunakan kertas origami
warna agar terdapat variasi warna sesuai keinginan penulis. Agar tidak terkesan
monotun, penulis juga membuat pola persegi dan persegi panjang sebagai pola
tambahan. Dalam penempelannya juga penulis mengkreasikannya untuk menumpuk
antara pola lingkaran dengan pola persegi yang berbeda warna sehingga tampak
suatu perpaduan warna yang menarik. Sebagai serat daun, penulis memotong kertas
dengan pola menjari/memanjang. Penulis menggunakan warna kuning pada bagian
tengah bunga sebagai sari bunga. Kemudian warna ungu sebagai warna bunga.
Awalnya penulis merencanakan untuk menggunakan warna merah, namun karena
sebelumnya tidak punya warna merah jadi penulis menggunakan warna ungu. Namun
setelah menemukan warna merah, akhirnya merah penulis gunakan sebagai pinggiran
untuk memperjelas warna. Pada daun yang ujungnya melingkar penulis gunakan
warna hijau dan serat warna kunging. Pada bagian tengan daun dan bunga penulis
menggunakan pola lingkaran. Namun sebagai pinggirannya penulis menggunakan pola
persegi. Pada ujung lingkaran daun terdapat daun menyerupai janggar. Penulis
mengkreasikan bentuk pola warna lingkaran kuning sebagai dasar dan persegi
merah ditumpukkan di atasnya serta pinggiran persegi warna biru. Untuk sisi
kiri penulis mengganti warna merah dengan warna ungu agar terdapat suatu
variasi warna. Penulis juga menambahkan bunga kecil di atas bunga utama untuk
mempercantik penampilan ragam hias. Penulis memberi pola persegi dengan warna
oranye dengan sari kuning dan pinggiran merah. Pada batang penulis gunakan pola
persegi dengan warna coklat sebagai batang bunga. Untuk background gambar awalnya penulis sempat kebingungan menggunakan
kertas warna apa. Namun untuk lebih mengkreasikan rupa, akhirnya penulis
menggunakan biji-bijian yaitu injin. Untuk memberi latar warna hitam. Pola
injin yang penulis susun yaitu teratur berjejer ke samping hingga ke bawah.
Penulis membutuhkan waktu yang agak lama dalam penempelan injin karena dalam
mengelem injin agak sedikit sulit. Injin yang telah ditempel banyak yang jatuh
dan penulis harus mengisinya lagi. Jadi untuk penempelan injin penulis usahakan
untuk jadi satu hari secara penuh. Dalam artian pengerjaannya tidak
setengah-setengah. Setelah melihat hasil penulis merasa puas dengan karya yang
penulis hasilkan melalui teknik mozaik ini. Rasa bangga menyelimuti diri
penulis karena bisa menghasilkan suatu kreasi seni yang sangat menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar