Membuat Lukisan "Suasana Rumah Tifani Dan Tito" dengan Teknik Air Brush
Air brush adalah teknik yang mudah diterapkan
dalam pembuatan karya lukis khususnya, sebab sudah menggunakan tenaga mesin
jadi sangat memudahkan dalam pengerjaannya baik dari pembuatan desain misalnya
bisa menggunakan teknik cetakan dengan cara membuat design lalu dipotong –
potong sesuai bentuk desainnya. Seorang air brusher harus mampu membuat design
baik secara manual atau menggunakan komputer dengan berbagai macam program
design. Air brush dapat diterapkan dalam media apapun seperti media kain, kayu,
plat mobil, motor, kain, keramik dan sebagainya. Pemakaian jenis warna
tergantung pada media yang akan di air brush. Untuk dapat melukis air brush
dengan baik yang paling dasar perlu di ketahui adalah mengenal karakteristik hasil
semprotan air brush, dalam melakukan penyemprotan perlu mengetahui penyemprotan
air brush, karakteristik semprotan air brush
akan
berbeda pada jarak tertentu hasilnyapun akan berbeda.
Ada 2
teknik menggambar air brush :
+
Teknik Cetakan , teknik ini menggunakan cetakan gambar yang sudah disketsa dan
di cuting sesuai dengan bentuk gambar.
+
Teknik Free Hand, teknik menggambar air brush secara langsung tanpa bantuan
cetakan atau sketsa.
Dalam
membuat sebuah lukisan / gambar kedua teknik ini saling mengisi satu sama
lainya. Ada kalanya kita membutuhkan sebuah garis tegas yang statis dengan cara
free hand tidak bisa didapat, begitu juga dengan teknik free hand kita dapat
membuat sebuah gradasi atau warna yang memblur dari tebal ketipis dari warna
tua kemuda atau sebaliknya warna muda ke warna tua.
Pada pertemuan kali ini
penulis menerapkan teknik menggambar dengan cara air brush. Sebelumnya penulis
sudah pernah mencoba menggambar dengan teknik ini namun saat penulis masih SD.
Oleh karena itu tingkat kesulitannya masih tegolong standar. Namun saat
perkuliahan, setelah ditunjukkan beberapa gambar yang sudah jadi penulis jadi
terinspirasi membuat suatu gradasi warna dan pola tertentu. Bahan yang
digunakan cukup kertas yang dipotong berpola, cat air, saringan dan air.
Pengerjaannya tidak begitu sulit, namun diperlukan kecermatan dan kesabaran
dalam menyelesaikan gambar ini, karena dalam tahap pewarnaan haruslah
benar-benar hati-hati agar cat air tidak menetes dalam ukuran besar.
Pada awalnya penulis
bingung mau membuat apa, tapi setelah melihat contoh-contoh gambar yang sudah
jadi akhirnya penulis mulai mencari gambar binatang. Awalnya penulis mencari gambar
kura-kura, daun, lumba-lumba, merak, dan dua orang yang sedang merawat
pohonnya. Namun setelah diseleksi, akhirnya penulis tidak mempergunakan
lumba-lumba karena gambar yang lain termasuk makhluk hidup yang hidup di darat.
Jadi jika lumba-lumba dipakai akan terlihat tidak nyambung. Jika merak masih
terasa nyambung. Selain itu penulis juga menambah gambar awan agar serasi
dengan gambar merak. Penulis juga ingin menambah pola pada gambar yaitu pola
lingkaran, segitiga dan layang-layang. Awal pengerjaan penulis menutup semua
bagian yang berpola, dengan maksud memberi warna dasar yaitu warna biru.
Setelah terbentuk warna dasar, penulis mulai menggeser pola layang-layang untuk
membentuk gradasi warna. Penulis menambahkan warna coklat pada warna kedua.
Kemudian penulis menggeser lagi polanya dan menambahkan warna kuning. Setelah
terbentuk gradasi warna pada pola layang-layang, penulis melanjutkan pada pola
lingkaran. Kemudian dilanjutkan dengan pola awan. Khusus untuk pola gambar
kura-kura dan merak warnanya tersendiri, yaitu hijau, agar terlihat
perbedaannya. Untuk gambar daun, pengerjaannya terakhir, yaitu warna hijau. Dan
untuk gambar dua orang yang sedang merawat pohon, tidak diwarnai agar terlihat
berbeda dengan lainnya, sehingga gambar orang tersebut lebih mencolok karena
itulah yang menjadi fokus utamanya.
Gambar tersebut
menceritakan mengenai dua orang yang sedang merawat pohon miliknya, yaitu
tifani dan tito. Mereka mempunyai kura-kura yang juga dirawat, namun terkadang
diberi keleluasan untuk berjalan-jalan di kebun. Mereka juga suka mengoleksi
burung, salah satunya burung merak. Burung merak berada di dalam kandang yang
besar, sehingga ia memiliki ruang untuk bergerak. Suasana tersebut sungguh
damai dengan satwa dan pepohonan yang indah. Dengan hasil gambar seperti yang
telah tertera, penulis merasa bangga karena bisa menghasilkan sebuah karya seni
yang menarik.