MEMBUAT BUNGA PATRA DENGAN TEKNIK BATIK SEDERHANA
Tugas kedua ini mengajarkan penulis
mengenai teknik batik sederhana. Awalnya penulis membeli sebuah lilin merah
sebagai media untuk membuat batik dengan dilengkapi cat air beserta kuasnya.
Namun karena terasa sulit untuk mencari beraneka warna pada lilin, jadi penulis
memutuskan untuk menggunakan crayon
sebagai alat/media dalam proses pembuatan batik sederhana. Sempat juga
terbersit dalam benak penulis menggunakan biji yang bisa menghasilkan warna
merah yang penulis temui di taman dekat Gedung Seminar Undiksha. Namun setelah
berkunjung ke tempat itu, ternyata biji yang akan penulis gunakan sudah kering
dan layu. Jadi tidak bisa mengahsilkan warna lagi. Oleh karena itu pilihan
terakhir adalah menggunakan crayon.
Pada teknik melukis dengan crayon tidaklah telalu sulit karena
hampir sama dengan menggunakan pensil warna. Hanya saja untuk mengkombinasikan
warna perlu kualitas crayon yang
baik, sehingga wara yang dihasilkanpun lebih terang dan menarik serta
bervariasi. Awalnya untuk memulai membuat sketsa penulis tak ada terfikir sama
sekali gambar yang menarik. Berawal dari sebuah kegiatan coba-coba hingga
mengulang 3 kali akhirnya penulis bisa menemukan pola yang tepat. Hal lain yang
selalu penulis fikirkan adalah membuah suatu hal yang baru yang berbeda dari teman
lain. Dengan bisa menghasilkan karya yang berbeda itu memberikan kepuasan yang
teramat sangat. Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa menemukan suatu
pola sketsa gambar yang baik, namun itu tidaklah masalah karena terbayarkan
dengan hasil yang memuaskan.
Setelah sketsa selesai, penulis
melanjutkan untuk memberikan warna dengan crayon.
Kembali penulis dibingungkan dengan warna yang dipadukan agar bisa menghasilkan
warna yang indah dan beragam. Akhirnya tanpa sadar terbersit dalam benak
penulis akan warna sari bunga yang kuning, kemudian berlapis warna orange dan
merah layaknya matahari atau pun planet. Namun bedanya semakin keluar semakin
berwarna gelap. Hal ini untuk memberikan efek penegasan pada gambar. Kemudian
saat ingi melanjutkan membuat mahkota bunga, penulis juga bingung, karena pada
umumnya warna bunga adalah merah, namun karena pinggiran sari bunga sudah
berwarna merah akhirnya penulis memberanikan diri unuk memberikan warna biru
pada mahkota bunga, serta sedikit sinar kuning sebagai pelengkap warna pada
mahkota bunga. Dengan mahkota berwarnakan biru muda serta pinggiran biru tua,
akhirnya terbentuk ide bunga dengan mahkota biru dan sari berwarna kuning dengan
sisinya kemerahan. Untuk pewarnaan daun tentu penulis tidak mengalami kesulitan
yang amat sangat, tinggal greskan warna hujai muda untuk warna dasar daun dan
warna hijau tua untuk mempertegas daun sebagai pinggirannya, serta tumpukan
warna kuning pada bagian tengah daun setelah dibesi warna dasar hijau untuk
memberi kesan semakin ke dalam semakin berwarna muda. Begtujuga teknik
pewarnaan pohonnya yaitu coklat muda sebagai dasar, kemudian dilapisi dengan
coklat tua sebagai pinggiran dan kemabali warna kuning sebagai penambah
diletakkan di tengah-tengah. Kemudian
setelah selesai mewarnai, kebetulan juga dosen yang mengajar menunjukkan
beberapa buah hasil karya anak-anak seni rupa dan beberapa karya anak Sekolah
Dasar yang sangat menakjubkan bagi saya. Sempat juga saya mengamati teknik
pewarnaannya, seperti warna daun kelapa yang berwarna hijau dengan pinggiran
kuning. Berdasarkan pengamatan penulis, akhirnya terbersit lagi sebuah ide
untuk menambahkan warna kuning sebagai pinggiran lukisan bak mahkota bunga,
daun, maupun pohon, untuk memberi kesan sinar yang terang.
Setelah pewarnaan dengan crayon selesai, akhirnya teknik
pewarnaan dengan car air sebagai dasar lukisan batik sederhana. Kembali seperti
biasa penulis mengalami kesulitan untuk menemukan warna dasar yang tepat,
dengan pertimbangan yaitu, jika warna dasar terlalu gelap, maka akan berpotensi
untuk menutupi warna asli pada gambar. Selain itu jika terlalu tipis warna
latarnya akan memberikan kesan yang tidak tegas/soft. Setelah pembuatan karya ini diberikan waktu untuk mengerjakan
dierumah akhirnya penulis memutuskan untuk memberi warna dasar ungu sebagai
bentuk penegasan. Awalnya penulis mencampurkan warna biru dongker yang penulis
kira warna ungu dengan air. Namun setelah dilakukan percobaan, maka warna ini
kemungkinan akan menutupi warna asli lukisan batik ini. Akhirnya penulis
mencoba mengkombinasikan warna biru dongker dengan merah untuk menghasilkan
sebuah warna baru, dan akhirnya penulis menemukan warna ungu dan digunakan
sebagai dasar batik sederhana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar